Sunday, December 28, 2014

Ada saat dimana kita tidak menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan, mengucapkannya, atau sekedar menulisnya. Seakan-akan kita baru pertama kali merasakannya sehingga tidak tahu apa namanya. Sehingga kita hanya mampu diam.

Waktu berlalu terlalu cepat. Orang-orang mulai berubah. Begitu juga dengan diri sendiri.

Terkadang kita tidak mampu menjelaskan perubahan.

Ada saat dimana kita kehilangan akal untuk menggambarkan apa yang terjadi. Terkadang kita berubah menjadi sesuatu yang tidak kita sukai. Tapi terkadang kita juga puas dengan apa yang telah berhasil kita kerjakan.

Terkadang kita terlalu keras dengan diri sendiri. Kita tidak membiarkan diri kita merasakan apa yang seharusnya dirasa. Kita tidak memberikan waktu pada diri kita untuk bersedih, walau hanya sekedar untuk meratapi kesedihan yang telah kita alami.

Terkadang kita terlalu keras dengan diri sendiri. Kita tidak membiarkan diri kita merasa bangga dengan apa yang telah kita raih. "Masih banyak orang yang melakukannya dengan cara yang lebih baik.", "Ini bukan apa-apa.", "Masih banyak hal yang harus aku kerjakan."

Terkadang kita terlalu keras dengan diri sendiri. Kita tidak memberikan maaf kepada diri sendiri ketika kita melakukan kesalahan. Padahal kita mampu memberikan maaf kepada orang lain.

Terkadang kita tidak mau mengakui bahwa 'terkadang' sebenarnya adalah 'sering'.
Terkadang kita tidak mau mengakui bahwa 'kita' itu sebenarnya adalah 'aku'.

No comments:

Post a Comment

alone and lonely.

Semakin tua dan dewasa, aku semakin menyadari betapa sulitnya menerima "it is what it is". Apalagi jika tidak sesuai dengan pemiki...