Saturday, April 20, 2013

Cerita Lucu

Suatu siang yang panas. Sang Bos sedang sibuk dengan banyaknya pekerjaan.
Suara dering telephone mengalihkan pikirannya.

Operator: "Pak, ada telephone dari Hong Kong"

Sang Bos berpikir dalam hatinya, "Ini mungkin klienku".

Bos: "Hallo..?"
x    : "Selamat siang, Pak. Kami dari .... Bank ingin menawarkan kartu kredit.."
Bos: *matiin telpon*
        *Teriak*
         OOOOOppppppppeeeeeeeeerrrrrraaaaaaaaaaattttttttoooooooooooooorrrrrrrr....~

dan terjadi gempa bumi lokal di kantor tersebut.

sekian. 
 

Sang Phantom dan Kamen Rider

Beberapa waktu lalu, aku makan siang di Cafe kantor bersama beberapa temanku. Salah satu dari mereka sangat menyukai Kamen Rider, aku asumsikan, dia mengidolakan Kamen Rider.
Kamen Rider itu sendiri yang aku tahu adalah ksatria baja hitam. Meskipun aku anak perempuan, ketika masih SD aku sering sekali menontonnya. Aku senang sekali dengan pembela kebenaran. Setelah jaman mulai berganti dan film-film generasi 90 mulai bergeser dengan abad millenium, memori tentang cerita imajinasi ksatria baja hitam juga mulai pudar bahkan hilang.

Saat makan siang itu, rekanku membawa samsung galaxy note-nya agar dapat menonton salah satu episode kamen rider wizard.

Seru juga.

Terlebih seru tentang terjadinya "Phantom". Phantom adalah tokoh antagonis dari film ini. Setiap manusia memiliki Phantom dalam dirinya. Phantom terwujud dari harapan manusia yang mati. Ketika manusia menyerah dan berpikir tidak ada harapan, ia secara otomatis berubah wujud menjadi Phantom.

Phantom... Dia akan menyerang manusia lain dan membunuh harapannya.

Wujud Phantom sangat mengerikan, namun bagiku, lebih mengerikan manusia normal yang sudah tidak punya harapan.

Dalam diri seorang Kamen Rider sebenarnya juga ada Phantom. Namun ia berhasil mempertahankan harapannya. Oleh karena itu, ia diberi penghargaan sehingga bisa menjadi Kamen Rider.

Inilah tugas Kamen Rider: Ia harus menyelematkan harapan orang-orang yang diserang oleh Phantom.

Film ini adalah fakta dengan tingkat imajinasi yang tinggi.

alone and lonely.

Semakin tua dan dewasa, aku semakin menyadari betapa sulitnya menerima "it is what it is". Apalagi jika tidak sesuai dengan pemiki...