Saturday, October 27, 2012

Student #2

Okay, kali ini gua akan bercerita tentang murid gua berinisial B. Seorang laki-laki yang udah SMA. Pertama kali gua liat dia, orangnya agak aneh. Kepalanya nunduk kalau jalan dan punggungnya dibongkokkin sama dia.
Kalau lagi latihan dia juga jarang menatap mata gua. Kalau gak diinstruksiin dia juga ga bakal gerak. Awalnya agak bingung juga sih ngajarnya gemana karena otak gua udah berasumsi yang aneh-aneh. Ternyata setelah gua coba ngajar dia, orangnya memang sedikit lebih lambat mengerti daripada orang apda umumnya. Dia pernah mau berhenti main piano karena gak punya piano. Orangtuanya gua liat berusaha banget beliin dia piano. And finally he's got one.
Sulit untuk mendeskripsikan B lebih lanjut karena B sendiri orangnya sangat pendiam.
Mama nya pernah bilang sih kalau B anaknya pemalu banget. Gua pernah terkejut waktu tau ternyata dari rumahnya ke sekolah musik itu mengendarai motor sendiri. Tadinya gua kira dia anak yang di-protect banget sama ortunya.
Gua salut sih sama B dan keluarganya karena gua merasa keduabelah pihak itu pantang menyerah.
Untuk B gua sarankan lebih belajar ketukan. Misalnya gak ada metronome coba clapping dengan ngikutin arah detik jarum jam. Terus B belum hafal tuh do = C, re = D, mi = E, fa = F, sol = G, la = A, si = B.
Penjarian B juga masih belum bagus. Semoga B semakin rajin berlatih jadi setidaknya bisa memperbaiki posisi jari dulu. Semangat yaa B.

No comments:

Post a Comment

alone and lonely.

Semakin tua dan dewasa, aku semakin menyadari betapa sulitnya menerima "it is what it is". Apalagi jika tidak sesuai dengan pemiki...