Tuesday, October 11, 2011

Terlambat

Pernah ngerasain terlambat gaa? tapi bukan terlambat biasa.. terlambat yang disertai dengan penyesalan..

Gw sering banget denger cerita-cerita dramatik seperti itu..
Misalnya seorang anak yang terlambat menyampaikan rasa terima kasih pada orangtuanya.
Atau cerita tentang seorang kekasih yang ditinggal pasangannya sebelum meminta maaf.

Tapi kali ini, kali ini, kali ini..
gw yang merasakan "terlambat"

Hari Jumat lalu ada teman gw yang sakit dan dirawat di Rumah Sakit.. ya.. Dulu gw dekat dengan dia, karena satu dan lain hal, akhirnya udah ga sedekat dulu lagi..
di hari Sabtu semua teman-teman gw menjenguk dia, tapi gw gak bisa makanya gw gak jenguk.
Minggu sibuk, Senin sibuk, akhirnya di hari Selasa ini gw setelah kuliah dan ke IIEF berencana untuk menjenguk dia.

Gw liat di timeline twitter, semua bilang kalau di Bogor ada hujan es, hujan badai, angin kencang, petir..
Memang sih gw merasakan semua itu diperjalanan selama di kereta tapi gw abaikan..
Gw turun dari kereta naik angkot 03 turun di Botani ke Gramedia beli amplop biasa dan amplop ucapan semoga cepat sembuh. Ke J.Co untuk beli oleh-oleh untuk dia dan keluarganya. Di J.Co Gw mempersiapkan segala hal. Gw nulis surat ucapan semoga cepat sembuh. Mempersiapkan beberapa rupiah untuk sedikit membantu biaya pengobatan.
Gw pikir ini saat yang tepat untuk menunjukan kalau gw sangat peduli dengan dia.
Gw naik angkot 06, turun di tempat yang sudah dekat dari Rumah Sakit kemudian berjalan ke arah Rumah Sakit tempat ia dirawat.
Masuk ke kamar yang ternyata bukan kamar dia.. yah.. anggaplah gw salah kamar. haha..
Kemudian gw cek sms gw yang kemaren-kemaren yang ada isinya ajakan untuk menjenguk teman gw tersebut. Akhirnya gw menemukan kamar dia di rawat.

Pada saat gw memasuki kamar tersebut ada anak perempuan kecil dengan manisnya memanggil gw "kakak"... dan gw pun membalasnya dengan sapaan "hallo adek..." sambil berlalu begitu saja mencari tempat tidur teman gw. Gw merasa orang-orang yang menemani bocah kecil tadi berbicara dengan agak sedikit kencang namun gw abaikan. Gw berjalan terus mencari teman gw.. tapi gw ga berhasil menemukannya dan akhirnya gw berbalik arah menuju tempat anak kecil tadi.. Anak kecil tersebut bilang dengan polosnya "kakak, mungkin kakak yang kakak cari itu udah pulang.." lalu seorang bapak yang disampingnya berkata "Iya nak. Hari ini ada pasien yang udah pulang. Katanya rumahnya di Tajur."

Baiklah.. Gw menarik nafas sejenak.. Kemudian gw melihat J.Co yang gw pegang.. Gw kembali menarik nafas.. Gw ambil amplop hijau di atas kotak itu dan gw menyerahkan kotak donut itu kepada keluarga anak perempuan kecil itu tadi. Gw bersalaman dengan orang-orang yang ada di sekitar anak kecil itu dan pamit pulang.

Gw merasa terlambat.. Namun gw ga menyesal.. Mungkin memang seharusnya terjadi seperti ini..
Sekian laporan kebodohan yang gw lakukan hari ini.

No comments:

Post a Comment

alone and lonely.

Semakin tua dan dewasa, aku semakin menyadari betapa sulitnya menerima "it is what it is". Apalagi jika tidak sesuai dengan pemiki...