Thursday, July 14, 2011

tentang CINTA

hallo readers,

FYI, gw baru ngedekor ulang kamar tidur gw. Hehe.. kali ini kamarnya lebih gw banget.. Nah, bukan itu sih intinya.. Jadi pas gw nyusun dokumen, gw nemu kertas yang gw kira sampah..
Tapi sebelum gw buang, gw liat dulu depan belakan tu kertas. Di belakang kertas itu gw liat salinan artikel yang gw tulis setahun yang lalu. Artikel ini tentang CINTA. :)
Silahkan di simak..

CINTA adalah sebuah pilihan & komitmen. Anda memilih untuk menCINTAi atau Anda memilih untuk tidak menCINTAi.

Sekarang ini, kebanyakan orang percaya mitos bahwa CINTA itu tidak terkendali, bahwa CINTA adalah sesuatu yang terjadi begitu saja pada kita. Itu bukan sesuatu yang kita kontrol. Pada kenyataannya, bahkan bahasa yang kita gunakan dalam budaya modern menyiratkan CINTA adalah sesuatu yang tidak dapat dikendalikan.
Kita berkata "aku jatuh CINTA" seolah-olah CINTA adalah semacam selokan. Hal ini seperti suatu hari saya sedang berjalan-jalan dan BOM...!! - saya jatuh CINTA. Saya tidak bisa menahan diri.

Tapi saya harus mengatakan kebenaran: itu bukan CINTA.
CINTA tidak hanya terjadi pada Anda begitu saja.
CINTA adalah sebuah pilihan dan CINTA merupakan komitmen.

Memang benar, daya tarik memang tidak terkendali dan gairah juga tidak terkendali,
tetapi: daya tarik dan gairah bukan CINTA.
Semua itu dapat menyebabkan CINTA, tapi semua itu bukan CINTA.
CINTA adalah pilihan.

Anda harus memilih untuk menCINTAi Tuhan. Dia tidak akan memaksa Anda untuk mengasihi Dia (Ulangan 30:20). Anda dapat membelakangi Tuhan dan pergi ke arah yang berlawanan.
Anda dapat menghancurkan kehidupan Anda jika Anda memilih untuk melakukan itu.
Tuhan masih tidak akan memaksa Anda untuk mengasihi-Nya karena Dia tahu CINTA tidak dapat dipaksa.

Dan prinsip ini adalah sama benarnya untuk hubungan yang Anda jalani dengan orang lain:
Anda dapat memilih untuk menCINTAi orang lain tetapi Allah tidak akan memaksa Anda untuk menCINTAi seseorang.

CINTA bukanlah perasaan belaka.
CINTA adalah pilihan dan komitmen yang dibuat dengan kesadaran.

Daily Devotional by Rick Warren.

Semoga readers diberkati dengan tulisan ini ya.. Thank you. ^^

No comments:

Post a Comment

alone and lonely.

Semakin tua dan dewasa, aku semakin menyadari betapa sulitnya menerima "it is what it is". Apalagi jika tidak sesuai dengan pemiki...