Seperti hari ini umat Islam merayakan hari kemenangan, begitupun dengan saya. Rasanya menang kalau sudah bisa memaafkan orang yang bersalah kepada saya :)
Jadi beberapa waktu lalu - no mention- ada orang yang menyakiti hati saya dan keluarga saya. Tapi saya selalu memperhatikan kalau kedua orangtua saya dan saudara-saudara yang lain masih perhatian dan baik sama orang itu. Saya jadi bertanya-tanya sendiri dalam diri saya, kalau mereka bisa maafin orang itu, kenapa saya mesti terus memendam perasaan kesal?
Jadi hari ini saya ikut keluarga menjenguk orang itu. Kami pun bersalaman. Orang itu tersenyum dan menepuk-nepuk bahu saya. Rasanya seperti ungkapan minta maaf.
Terima kasih, bapak dan mamak, mengajari saya pelajaran yang berharga, yaitu berbesar hati memaafkan dan menerima kembali orang yang menyakiti saya.
Thursday, July 31, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
alone and lonely.
Semakin tua dan dewasa, aku semakin menyadari betapa sulitnya menerima "it is what it is". Apalagi jika tidak sesuai dengan pemiki...
-
I don't know why the sky is crying all over the day... Yes, cloudy and rainy day.. There's a lil' bit sunshine and sad I do no...
-
Beberapa saat belakangan ini banyak hal yang membuatku berpikir lebih dari biasanya.. qou vadis....?
-
It's June already. Yes, don't be surprise. We are in the middle of the year now. I am pretty excited about what will happen for I ...
No comments:
Post a Comment