Saturday, May 7, 2011

duapuluhsatutahun

“Terima kasih karena aku bisa ikut meramaikan dunia ini, duniamu, dunia kita.

Terima kasih untuk keluarga dimana aku dibesarkan, aku belajar menjadi orang yang tangguh dan bertanggung jawab di tempat ini.

Terima kasih untuk mereka yang menekan aku, kini aku sedang berusaha untuk melawan tekanan-tekanan yang lebih besar.

Terima kasih untuk mereka yang menemani aku, mereka mengajari aku untuk menghargai diriku sendiri.

Terima kasih untuk mereka yang bersedia berpetualang bersamaku, kini aku semakin yakin untuk mengambil keputusan-keputusan beresiko namun dapat membawaku lebih tinggi.

Terima kasih untuk mereka yang dengan tulus menyayangiku, aku menikmati setiap melodi dan simfoni yang tercipta untukku.

Terima kasih untuk mereka yang mempermainkan aku, aku belajar untuk semakin kuat, juga lebih menghargai perasaan dan keberadaan orang lain.

Terima kasih untuk mereka yang menghapus air mataku, aku belajar untuk mendukung orang lain seperti kalian mendukung aku.”

I decide to leave ALL the things on my past. ALL – it means not only the sad part but also the joy part. If I were still there I couldn’t go to anywhere. God has a plan for my life. I’m focusing to search and do it for the rest of my life.

“Forget about what’s happened; don’t keep going over old history”

I’m trying to trust Him for all the aspects of my life, such as my education, carrier, and service on church, love life, friendship, and family as well. I believe that He gives me all the best for His Glory. I have seen that everything always in God’s control.

No comments:

Post a Comment

alone and lonely.

Semakin tua dan dewasa, aku semakin menyadari betapa sulitnya menerima "it is what it is". Apalagi jika tidak sesuai dengan pemiki...