Saturday, November 7, 2015

Fall in this place


Fall in this place (by Planetshakers)

Take me to that place, Lord, where there's nothing else but me and You
Longing for Your presence, I know that You're calling me to You

Here I stand and long for Your embrace
Nothing else could ever take Your place

Come Holy Spirit, fall in this place
I need more and more of you
Fill me again with the power of Your Spirit
Lord, I'm crying out for more and more of You 

Tuesday, November 3, 2015

Kopi & Buku

COFFEE have been my best companion lately.
Itu semua karena aku tipe orang yang sangat mudah tidur dimanapun aku berada. Istilah anak-anak jaman sekarang "Pelor" a.k.a "nemPel moLor". Bahkan di motor, aku juga bisa tidur. Yes, itu bahaya sih tapi rasa ngantuknya susah banget di lawan. Hampir berkali-kali ngerasa mau jatuh dari motor karena sangkin ngantuknya dalam 1 jam perjalanan Sudirman-Cilandak. Ngantuk kali ini disebabkan oleh banyak begadang baca buku. Solanya aku mendapat saran yang useful banget dari pembimbing kasuistik periode pertama: BACA BUKU.

BUKU memang bener-bener jendela dunia. Banyak hal-hal yang belum aku tau akhirnya jadi tau. Terkadang aku baca buku sampe ga sadar ketiduran, sampe pengen muntah, sampe penasaran gak berenti-berenti. Tapi ada saat dimana ga pengen nyentuh buku sama sekali karena muak. Haha..

H-3 sebelum aku case-conference. Masih terlalu banyak buku yang rasanya pengen aku baca. Artinya, masih banyak kopi yang harus aku minum supaya mata bisa melek dan konsentrasi. Aku jadi kagum sama kakak aku dulu. Pas kakak aku masih kuliah, dia bisa melek subuh-subuh belajar sendiri. Bisa tidur larut malam belajar sendiri. What a great role model!

Kopi & buku adalah pasangan yang serasi. Dasar manusia, masih saja merasa ada kurangnya. Aku berpikir kalau kopi & buku akan terasa lengkap jika ada teman diskusi. Dari diskusi, aku bisa dapet banyak insight dari apa yang orang lain pikirkan mengenai apa yang dibaca. Sayangnya hal tersebut gak aku dapat dari orang yang paling aku harapkan di periode ini. Tidak apa-apa, paling tidak aku belajar mencukupkan diriku dengan apa yang ada.

Kopi & Buku, terima kasih :)

Friday, October 30, 2015

Skyscraperland

Kerja praktek sudah berjalan dua minggu. Selama magang banyak pengalaman-pengalaman yang 'wow' banget. Rasanya seperti melihat visualisasi apa yang selama ini sudah dipelajari. Rasanya buku-buku yang sudah dibaca termanifestasi dengan orang-orang yang datang ke sana. Terkadang di ruangan itu ikut sedih karena mendengar keluhan klien. Beruntungnya petugas-petugas di sana juga friendly Dan helpful banget.
Untuk periode 1 ini, semua keadaan sangat challenging Dan stressful. Masa-masa ini memasuki wilayah bagian baper nan sensitif. Pada awalnya sempat terpikir, kok sial banget dapet keadaan yang begini. Padahal gua bukan tipe orang yang percaya kesialan, jarang mengeluh, dengan kontrol emosi yang tinggi. Malah sekarang bener-bener powerless kemudian berakhir dengan impulsif dalam mengekspresikan perasaan- which is itu dulu salah satu hal yang sulit dilakukan. Ha-ha.
Ini toh ya yang namanya out from comfort zone. Begini toh yang namanya S2. Begini toh yang namanya dianggap dewasa. Bener-bener hampir gak ada comfortnya. Herannya dalam keadaan begini malah banyak banget yang jadi gua sadari dan pelajari. Sangat berharap Tuhan terus kasih gua kekuatan, kebijaksanaan dalam belajar untuk menolong orang lain dalam rangka merespon kasih Tuhan yang terlebih dahulu sudah Dia berikan untuk gua.
Rasanya kalau dijalani sendiri memang berat but thank God, You never leave me behind.

Friday, October 16, 2015

Anak Selatan di Skyscraperland!

Jadi sebagai Anak (Jakarta) Selatan, sudah beberapa tempat di Selatan sini yang gue kunjungi bermodalkan gojeg, grabbike, ataupun dengan abang-abang ojek lainnya yang setia menemani. Pastinya tempat yang paling sering dikunjungi adalah tempat-tempat makan! Masih banyak tempat makan lainnya yang pengen gue icipin tapi belum terlaksana.

Sebagai anak selatan, gua suka juga jalan-jalan ke Timur, Barat, Pusat, Utara. Kalau ke Timur ya biasanya ke tempat kaka gua dan keluarganya. Di sana ada tempat makan sate dan tongseng yang enak banget, tapi lupa namanya (my bad!). Kalau di Barat, biasanya gua ke Mall Central Park. Sebenarnya gua bukan tipe yang suka jalan di Mall sih, biasanya gua ke sana Gereja aja di APL-nya sama temen-temen gua yang di Jakarta. Kalau di Pusat belum ada cerita yang seru. Kampus gua kan perbatasan Selatan-Pusat. Kalau di pojokan Pantry gua ada di Pusat, geser dikit, gua udah di Selatan lagi.

Nah, dalam beberapa minggu belakangan ini si Anak Selatan lagi sering banget ke Utara. Jauh. Oh ya, masih edisi naik motor-motoran itu juga. Seneng sih karena akhirnya ada manusia-manusia kreatif yang ciptain aplikasi pesan ojek secara online, jadi kemana-mana gak pake mahal, gak pake lama, gak pake cape. Pernah sekali waktu, gua ke utara malem-malem karena mau ke nikahannya temen. Berencana mau naik taxi aja karena pake dress dan sudah dandan cantik tapi ternyata itu aplikasi untuk pesen taxi harus di update dulu. Lama deh. Akhirnya pesen grabbike aja. Untungnya gua memang sudah pada dasarnya cantik, tetap cantik sampai tiba di lokasi dan gak berubah wujud meskipun malem itu harus diterpa angin. Gua akalin pake cardigan biar gak terlalu ribet dan kedinginan, karena gak mungkin banget kan ke kondangan bawa-bawa jaket motor.  

Sering ke Utara kali ini disponsori oleh penempatan kerja praktek. Jadi gua ditempatkan di salah satu institusi pemerintah yang berbasis militer. Seharusnya kerja praktek ini sudah di mulai dari hari Senin kemarin (12/10) sesuai jadwal yang ada, tapi karena ada suatu masalah jadi sampai detik ini gua masih luntang lantung ke sana ke mari enggak karuan sementara temen-temen gua lainnya sudah duduk manis di tempat praktek masing-masing. Sebenarnya gak begitu-begitu banget sih gua, beruntung gua dapet intern-mate yang cerdas. Dia selalu kasih ide untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat saat-saat menunggu kepastian seperti ini. Misalnya: karaoke. 

Oya, sebenarnya ada gak enaknya juga sih naik-naik ojek gitu. Belakangan ini hampir tiap hari jadinya gua masuk angin. Kadang gua juga sok kuat sih enggak pake jaket kalau lagi naik motor.Well, ada satu hal sih yang gua sadari. Gua udah enggak takut lagi naik motor semenjak peristiwa kecelakaan yang gua alami sekitar dua tahun yang lalu. 

Sekarang ini, gua masih menanti keputusan komandan, bagaimana gua dan intern-mate gua akan jadi seperti apa nasibnya. Gua bukan takut dimana gua akan ditempatin sih, gua cuma ngeri karena batas pengumpulan kasus tinggal sekitar semingguan lagi, sementara gua masih belum jelas dimananya. Deg-deg-an. Ada pertanyaan: "bisa sempurna gak ya gua ngerjain kasusnya dalam waktu sesingkat ini" dalam hati gua. Yang gua senang dalam situasi seperti ini, gua punya kepercayaan "God is in control" jadi meskipun gua tau ada masalah, gua bisa tetap tenang dan berpikir jernih.

Season internship ini gua sebut dengan Cynthia in skyscraperland. 

Tuesday, October 6, 2015

Lupa

Mungkin kita terlalu sibuk untuk duduk bersama
Mungkin kita terlalu sibuk untuk bercerita
Mungkin kita terlalu sibuk untuk mendengarkan
Mungkin kita terlalu sibuk untuk hadir dalam kehidupan masing masing.

Mungkin kita lupa alasan kita sibuk adalah untuk duduk bersama, bercerita, mendengarkan, dan hadir dalam kehidupan masing-masing.

Bogor, 6 Okt 2015
- Dalam kesibukan

Thursday, October 1, 2015

My hope is found

One fine evening, I was running with a friend. We decided to separate our way because we cannot make the same pace.
And when I ran, suddenly a random thought came up in my mind.

"How long, dear, how long you would like to go alone by yourself?"

***

As a psychology student, I tend to think self-centered, especially clinical psychology. I tend to analyze such: "What does make a person can have a specific personality...?", "What is the underlying motives of someone when he/ she doing something..?". That kind of questions I internalizing to myself. It makes me going crazy because I always end up with the way to see myself: I am not good enough to be loved, to have friends, to have family, to be success.

At the same time, my relationship with others ruin by the negative emotions I hold on so much and finally "boom!". Yes, exploded! But I really realize I am blessed surrounded with best friends who are loveable and have patients for they can understand me even when I don't.

***

Back to the question that cross my mind in that evening... I know I missed something on this journey. Someone reminds me that "It is good to see yourself, bad and good side, but it cannot stop there. Look beyond your self. It is God at the cross for you. So whatever you may feel about yourself, as long as you go back to God, you are loved. God already has give everything for you!"

He created me with purpose so I no longer walk alone. Not necessarily overwhelmed with my weakness. For in my weakness He will be glorified! And I realize, growth in God's grace is a process and not an event. I don't have to avoid the difficulties of life, but I can rest assured that He will use each moment to prepare me for the place He is taking me!

Tuesday, September 22, 2015

Testing the limit

Huhf! Finally, an exhausted season is going slow down. In many ways, I've been tempted with anger and everything about emotion by some uncomfortable events. Feels like God testing the limit of my self: patient, endurance, faithfulness, and everything. I have questioned Him once, why? And I've got the answer. It because He loves and wants me to improve my weakness and at the same time to blessing others. Everything He has allowed to happen is blessing in disguise.
Each moment that happening increases my assertiveness, and I'm starting to try let go what is on my mind. And when I am about to give up, there is always at least a person who remind me that I might be not like to stop now because it is too late to return to where I start.
Now, I know my limit more clear. I know my self more clear. And the most important thing is I know who is create me more clear.
And I am so excited yet a bit afraid what I am going to face next.. I am still working on my faith and praying that God will always remind me that He guides me along the way yesterday, today, and tomorrow.

alone and lonely.

Semakin tua dan dewasa, aku semakin menyadari betapa sulitnya menerima "it is what it is". Apalagi jika tidak sesuai dengan pemiki...