Bulan Desember 2019 merupakan musim yang cukup mengenaskan untukku. Bermula di awal bulan, sekitar satu minggu aku merasa demam berkepanjangan. Aku pikir ini demam flu biasa yang akan hilang dengan sendirinya seperti yang sudah-sudah. Ternyata malah harus berakhir diinfus di rumah sakit sekitar tiga hari. Lalu aku istirahat sekitar seminggu di rumah.
Dua minggu kemudian, aku pergi ke Bandung yang direncanakan akan berangkat dini hari sekitar jam 4.30. Sejak malamnya aku sudah merasa tidak enak badan. Aku berpikir mungkin saja karena tidur di apartemen baru masih adaptasi dan debu yang menempel di furnitur. Akhirnya kami berangkat sekitar pukul 6.30. Di mobil aku merasa tidak enak badan, tetapi aku coba alihkan dengan make up. Sesampainya di Bandung, kami disambut dengan hujan sehingga udara menjadi sangat dingin. Akupun diare sampai lebih dari 10x. Karena sudah tidak kuat, aku ke IGD Rumah Sakit.
Setelah menghabiskan dua botol infus akhirnya aku kembali ke Jakarta.
Di Jakarta, aku tinggal di rumah kakak. Awalnya aku merasa nyaman meskipun masih terasa lemas. Aku berpikir hari Senin nanti aku bisa kerja kalau aku istirahat. Namun, ternyata di hari Senin sekitar jam 2 pagi, perutku terasa sakit sekali. Apapun yang aku makan/ minum juga langsung dimuntahkan bahkan air mineral sekalipun. Karena sudah tidak tahan lagi, aku membangunkan abang dan kakak untuk mengantarku ke RS. Di IGD, aku disuntik obat antinyeri. Dokter bilang butuh beberapa jam agar rasa sakitnya benar-benar hilang. Akhirnya aku beristirahat kembali selama dua hari dan tidak pergi bekerja.
Rasanya sedih sekali sakit terus menerus. Memang kesalahanku tidak menjaga makanan dan tingkat stres yang lumayan meningkat juga saat itu. Setelah peristiwa ini, tentunya aku lebih menjaga kesehatanku dengan ekstra. Aku juga akhirnya pergi ke dokter Spesialis Penyakit Dalam, konsultan Lambung, untuk mendiskusikan keadaanku saat ini. Beliau bilang, lambungku sensitif dan tidak kuat menerima obat yang minum selama ini. Jadi aku ganti obat, ditambah suplemen makanan. Aku juga sudah tidak minum kopi atau teh. Makan coklat juga sudah jauh dikurangi. Tidak makan pedas dan mengurangi lada. Tidak beli makanan di pinggir jalan. Tidur lebih awal. Mengurangi waktu hangout.
Huaa.. Sedih tapi gapapa deh demi kesehatan.
#2020lebihsehat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
alone and lonely.
Semakin tua dan dewasa, aku semakin menyadari betapa sulitnya menerima "it is what it is". Apalagi jika tidak sesuai dengan pemiki...
-
I don't know why the sky is crying all over the day... Yes, cloudy and rainy day.. There's a lil' bit sunshine and sad I do no...
-
Beberapa saat belakangan ini banyak hal yang membuatku berpikir lebih dari biasanya.. qou vadis....?
-
It's June already. Yes, don't be surprise. We are in the middle of the year now. I am pretty excited about what will happen for I ...
get well soon! =)
ReplyDelete~Lia
Thank you, Liaaa..
Delete