Friday, November 11, 2011

am trying to stand firm

Oh Tuhan, perubahan kurikulum di fakultas membuatku hampir gila. Bayangkan saja,, seharusnya aku hanya mengambil satu mata kuliah di semester ini tetapi aku harus mengambil dua mata kuliah tambahan. Sebenarnya itu bukan masalah kalau fakultas sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang. Tetapi mereka memberikan mata kuliah dengan materi yang SEMUA nya sudah dipelajari di semester dua dan tiga. Lalu tim dosen memberikan tugas dengan tuntutan yang cukup berat menurutku.

Selain mata kuliah tersebut, ada mata kuliah lain yang mewajibkan kami bekerja minimal 72 jam kerja. Kami harus mencari tempat kerja sendiri dan kemudian meminta nilai dari supervisor kami. Setelah itu, kamu harus melaporkannya kembali ke dosen dan diuji. Yang paling buruk adalah mereka baru memberikan format laporannya kemarin dan jangka waktu yang diberikan dua minggu. Aku sudah kehilangan lima hari –hampir seminggu- untuk pembuatan tugas karena aku harus pergi ke luar negeri. Dan mata kuliah wajib untuk menyusun proposal skripsi ku masih dalam proses. Aku pergi ke BNN pagi tadi dan mereka baru bisa memberikan kepastian dalam waktu kurang lebih seminggu. Tuhan, aku merasa terlalu banyak yang harus kuselesaikan tapi terlalu sedikit waktu yang kumiliki.

Aku percaya Tuhan, ga ada yang kebetulan terjadi di dalam hidupku. Semuanya telah Engkau rancangkan untukku dengan matang-matang, termasuk perubahan kurikulum ini. Mungkin ini bagiku adalah sebuah kebetulan yang seharusnya tidak perlu terjadi.

Kalau aku belum bisa memahami maksudMu sekarang ini, setidaknya beritahu aku bagaimana cara menghadapinya ya Tuhan…

Menangis ataupun mengeluh, merasa diri sebagai korban itu tidak akan menyelesaikan masalah dan tugas-tugasku. Engkau sudah terlalu banyak menasehatiku Tuhan dan memberikan aku kata-kata penguatan. Dan Engkau berkata bahwa setiap kata yang terucap dariMu tidak akan pernah kembali dengan sia-sia. Oleh karena itu Tuhan, biarkanlah kata-kataMu bekerja di dalamku… Engkau bilang, semua bisa dilakukan bersama Engkau yang ada di dalamku..

No comments:

Post a Comment

alone and lonely.

Semakin tua dan dewasa, aku semakin menyadari betapa sulitnya menerima "it is what it is". Apalagi jika tidak sesuai dengan pemiki...