Saturday, December 3, 2016

God is good.

Thank you God for accepting as the way I am. The bad, my ugly side, the anxiety, the bitterness of me. The part that even myself hate the half me. You answer my prayer and my complaint about those things. Thank you for slow to anger. Thank you for proving that you can handle ALL my emotion that I hide before. Thank you for understand me and have the empathy I need. Thank you for never give up on me. Thank you for blessing me more than I deserve.

Sunday, October 9, 2016

Thursday, September 22, 2016

This week insight #1

Nowadays, God let the universe show me a guy who has already achieved his big dream.
For me, he is a wake-up call or dream reminder.

The first time I met him, I don't feel anything. By the time, I amaze how he loves his job and how that feeling turns into action. No one wonder the cost of changing dream into reality. It needs persistent, never give-up skill, sacrifice, work hard or it can be summed up with two words: "not easy". And when I think (maybe) how he look at me, I am ashamed. I begin to compare my life with him. I feel like I have been doing nothing for all my life. I feel intimidated.

But I am wrong.

I look at into my life and how I have improved each year even each day. How God use me to be blessing by teaching, working, playing piano, loving kids, and more. Yes, there are some seasons like hell but the fact is, it brings goodness to improve my personality or life-skill, and work skill.
The success story about others should not bring me down. He is a great reminder for me to work better, motivate me to achieve more, and think more creative. And my self doesn't defined by others but how I did the God's will of my life.

I will trying to be better than my yesterday, not trying to better than others.

Monday, September 12, 2016

Sungguh berkesan.

Suatu malam yang sepi sunyi sendiri, di saat aku hendak membaca buku dan jurnal-jurnal untuk tesis. Di saat aku sedang pusing karena satu dan lain hal. Ketika aku terus menerus mengerutkan dahi selama beberapa jam. Di saat itu juga tiba-tiba seorang teman memberi komentar di post facebook yang aku unggah. Seketika itu aku tertawa. Sungguh berkesan.



Friday, September 9, 2016

Oh My Soul


Oh soul, you are not alone.
There's a place where fear has to face The God you know.
One more day, He will make a way.
Let Him show you how.
You can lay this down.

Saturday, August 27, 2016

Help my unbelief

Hobi olahraga lari akhir-akhir ini tersendat karena satu dan lain hal. Terakhir lari waktu di Malang. Pulang dari Malang, lihat sepatu sepertinya sudah kurang layak dipakai. Ga tau kenapa ga ada keinginan untuk menggantinya dengan yang baru.

Kira-kira sudah tiga bulan tidak olahraga dan kemarin beberapa teman mengajak untuk mulai olahraga lagi. Aku memakai sepatunya dan ternyata... bolong.. sepatu kanan dan kiri...

Tepat di hari itu, pagi-paginya bapa sms bilang sudah transfer sejumlah uang karena ada rejeki dari hasil usahanya. Wah, pas banget. Aku langsung beli sepatu lari yang baru dan akhirnya bisa lari bersama teman-teman.

Harusnya percaya sama Tuhan sesederhana itu ya.

Sunday, August 14, 2016

Monday, July 18, 2016

Walk that miles

Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.
Matius 5:41

Setelah hampir dua tahun bergumul kemana saya harus pergi, akhirnya saya memutuskan untuk tetap pulang-pergi Jakarta (dan sekitarnya)- Bogor. Sebagai seorang manusia yang "nomaden", saya tetap memiliki homebase dimana saya kembali. Terkadang lelah memang. Ada perasaan ingin menetap dan memindahkan segalanya. Ingin rasanya fokus di titik ini. Namun panggilan saya ternyata tidak dapat saya tinggalkan. Meskipun panggilan itu mengharuskan saya berjalan satu mil lebih jauh. Artinya saya mengizinkan diri saya untuk tidak nyaman. Saya mengizinkan diri saya ditolak. Saya mengizinkan diri saya tidak menerima yang seharusnya saya terima. Saya mengizinkan diri saya mengalami "kesusahan". Semua beban itu adalah suatu beban karena cinta. Semua saya lakukan karena pertama-tama saya merasa dicintai sehingga saya ingin memberikan apa yang saya punya supaya orang lain merasakan apa yang saya rasakan (walaupun belum tentu mudah melakukannya). Saya tahu apa yang akan saya hadapi tidak semuanya akan nyaman. Sudah pasti akan melelahkan. Tapi saya sudah putuskan untuk "walk that miles". 






Sunday, July 10, 2016

Thursday, June 30, 2016

(Not) The End of Skyscraperland

HAH! FINAAAALLLLYYYY.... I'M SO EXCITED TO BE A PSYCHOLOGIST (AND NOW, I AM).

Let me flashback to a moment when the first time I was in this Skyscraperland. (Skyscraperland is my internship world). When a normal daily things I do change into something abnormal daily things. When a day still a day and night still like a day. When friendships change into something fragile. When I think I lost everything including lover, friends, and family. When I was crying all by myself in the middle of the night. When I was grumbling because of the things I must left. When I must accept my limitation and stop doing fun things I really love. When everything seems so dark and I ask my self about the reason I take the risk to go over.

I failed. I win. I fall. I rise again.
Two exams failed ever made so down and so intimidate me.
Also when my adviser sick so I did the case with a minimum guidance ever made me insecure.
But by the grace of God, He can use everything to support me doing His will.
And the surprisingly, while I was leaving my comfort zone, the true lover, friends, and family will stay. (That is the important thing for me. I really grateful for all the people who stays.)

Skyscraperland is a scary thing but worth it.
All the hard work is paid off.

There is a thing to really end this road: Thesis!
Keep calm and let thesis begin.

Thursday, June 9, 2016

Freedom

I want to lo love sunshine
Without a fear that it will be faded away

I want to love the moonlight
Without a fear that I will lose it in the morning

I want to love you everytime i'm awake, everytime I sleep, days and nights.

I want to love you without a fear
I want to love you freely

Saturday, May 28, 2016

Pantai Goa Cina

Bulan April yang lalu aku masih berada di Lawang, menjalani praktek psikologi profesi. Di sela-sela kesibukan dan kerja keras, aku bersyukur punya teman-teman yang senang bermain juga. Work hard, play hard, mereka bilang. Salah satu akhir pekan, hampir semua teman memutuskan untuk main ke pantai.

Perjalanan dari Malang ke pantai cukup panjang. Empat jam saja. Melewati empat hutan yang terjal-terjal. Untungnya kami pake bantuan waze/ google map jadi tau kalau di depan ada belokan atau nggak. Kalau gak pake bantuan itu agak susah untuk liat jalan di depan ada belokan atau enggak (apalagi malam). Di jalan agak horor juga sih karena beberapa kali hujan. Di sisi lain, pembiasan cahaya matahari dari air hujan itu membuat ada pelangi dan kita bisa liat pelangi itu dari dekat. Pelanginya terlihat besar dengan warna-warnanya yang transparan. Keren banget! 

Awalnya mau ke Pantai Sendang Biru, tapi ternyata itu kayak pelelangan ikan. Gak ada tempat untuk santai-santai. Akhirnya kita putuskan untuk ke Pantai Tiga Warna. Ternyata kesiangan kalau ke Pantai Tiga Warna. Setelah tanya-tanya sana sini dan searching di google, ada pantai yang cukup dekat dari lokasi terakhir, yaitu Pantai Goa Cina. 

Empat jam perjalan itu wort it banget. Pantainya masih sepi. Harta karun tersembunyi di Indonesia! Pemandangannya indah banget. Pas pertama kali sampai, aku langsung ingin lari di sepanjang bibir pantai. Teman-teman yang lain juga excited banget. Kita semua langsung mencoba mengabadikan moment-moment itu dengan cara masing-masing, tentu saja salah satunya dengan foto!








Kita menghabiskan waktu kira-kira sekitar 3 jam di sana. Akhirnya, kesampaian juga ke pantai setelah dari tahun lalu mau ke pantai tapi gak terwujud. Sebelum pulang, aku mengambil waktu sebentar untuk bersyukur kalau aku bisa menikmati indahnya buatan Tuhan. Aku juga secara resmi memutuskan untuk membuang semua bitter taste yang tertinggal di hati aku. Ah, lega sekali setelah pulang dari pantai.

Kami tiba di asrama sekitar jam 11.00 malam, yang berarti melewati jam malam. Sebelumnya malah gak tau ada jam malam. Jadinya harus berurusan dulu dengan mas-mas yang menjalankan tugasnya itu (satpam). Setelah itu, kita semua akhirnya bisa tidur nyenyak :) Terima kasih, Tuhan.  

Wednesday, May 11, 2016

Hari yang indah untuk diingat

Aku takjub saat aku melihat hampir 60 hari kebelakang dimana aku melewati hari-hari yang berat. Sebenarnya kalau dipikir-pikir, hari berat itu sudah dijalani lebih dari 60 hari. Yang membuat 60 hari ini terasa berbeda adalah aku berada di tempat asing. Aku bersyukur di tempat asing ini aku bersama orang-orang yang tidak asing meskipun diantaranya masih terasa asing. And everything's going well so far. Sebenarnya sempat ada kekhawatiran apa yang akan terjadi di tempat ini, untungnya selalu ada yang mengingatkan, "God will provide whatever you need in the new place. All you have to do is believe." Hal itu dapat menjadi pegangan aku ketika aku mulai khawatir. Banyak hal-hal aku pikir aku tidak bisa tetapi dapat terjadi. Dan aku bersyukur untuk hal itu.

Di tempat ini, kali pertama juga aku merayakan ulangtahun tanpa keluarga. Hmm.. Rasanya? Tentu saja berbeda. Tuhan memang unik dan sulit ditebak. Tuhan dapat mencampur-campur semua rasa. Pahit, manis, sedih, dan senang menjadi satu sehingga tidak ada kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan ini. Yang pasti aku bersyukur berkat Tuhan tidak pernah habis dalam hidup aku. Siapa sangka, aku dapat kado ulang tahun yang aku rasa I don't deserve it, Lord. Merayakan ulangtahun di Bali bersama teman-teman terdengar sangat tidak buruk bukan? Apalagi dapat menginap di salah satu hotel di daerah Seminyak tanpa mengeluarkan uang sepeserpun. Diundang untuk makan malam oleh salah satu teman di Bali untuk merayakan ulangtahunnya juga terdengar menyenangkan. Pulang dari Bali, disambut oleh teman-teman di Asrama yang juga sangat perhatian dan loveable sekali. Terima kasih atas hiasan tempat tidurnya ya :) Masih banyak lagi berkat-berkat Tuhan yang aku gak sangka aku terima dan aku sangat berterima kasih akan hal itu.






Meskipun saat ini aku gak bisa bersama keluarga aku, aku percaya doa mereka selalu menyertai aku. Begitu pula dengan aku, doaku selalu bersama papa, mama, kaka abang, Joel dan Kaleb.


Di ulangtahun kali ini, aku juga punya wish. My very own wish... :)


Mazmur 139:14
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dashyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat dan jiwaku benar-benar menyadarinya.






Tuesday, April 12, 2016

(T)HERE AND NOW

Aku ragu, apakah aku yang ketinggalan zaman atau aku yang terlalu berharap banyak.
Untuk apa sih handphone kalau akhirnya kita gak bisa menikmati kondisi lingkungan yang ada saat ini juga? Untuk apa sih handphone kalau jadinya kita lebih paham kondisi orang lain yang jauh di sana tapi gak peka sama perasaan orang yang ada di samping kita?

Ah, abaikan sajalah tulisan ini. Ini hanya tulisan orang yang ngerasa diabaikan. Ini hanya drama orang yang mengharapkan kebersamaan saja. Ini hanya keegoisan si penulis saja.

Bisakah letakkan handphone-mu sejenak.

Bisakah kita bersama, here and now?

Thursday, April 7, 2016

Mazmur 73:16

Suatu sore, aku melangkah dengan ringan dan pasti. Aku terus berkata kepada pikiranku, "Ini cuma sebentar. Jangan berlebihan. Ini cuma sekejap saja, aku akan pulang. Ini masih di satu pulau yang sama. Biasa saja." Seakan semua kegelisahan dapat aku redakan dengan kata-kata tersebut.

Aku (mencoba) berpamitan seperti biasa meskipun aku tahu ini sesuatu yang tidak biasa. "Kamu membuat kesalahan besar. Bukan masalah hanya dua bulan dan jarak yang dekat, tapi kamu harus berangkat dengan doa dari bapak dan mama." Setelah selesai berdoa, orangtuaku mengucapkan beberapa hal yang menyadarkan aku bahwa ada beberapa peristiwa penting yang akan aku lewatkan.

Dua hari selang kepergianku, aku menelepon bapak dan bapak bilang bapak sudah rindu. Serius, aku tidak menyangka. Seminggu setelah kepergianku, aku mendapat kabar bapak masuk ICU. Ah, seperti hancur hatiku mendengarnya. Aku bisa apa? Aku tidak bisa pulang, kami sudah membuat kesepakatan sebelumnya mengenai hal-hal urgent seperti ini. Setelah beberapa hari, Puji Tuhan, bapak sudah keluar dari ICU dan pulang ke rumah meskipun hal itu tidak membuat hatiku lega 100%. Setiap aku telepon masih terdengar suara lirihnya. Terkadang, aku kepikiran satu peristiwa penting lainnya yang rencananya akan dilakukan tanggal 20 bulan ini. Aku tidak dapat menghadirinya juga.

Aku sadar sekarang, ini bukan masalah durasi, apalagi masalah jarak. Ini mengenai iman yang aku miliki. Banyak hal dapat terjadi yang membuat kita 'shock', tapi Tuhan tidak pernah 'shock' dengan apa yang akan terjadi, dengan apa yang kita rasakan, dengan apa yang kita lakukan.

Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya - Mazmur 73:26.

Tuesday, March 29, 2016

Jesus take the wheel - Carrie Underwood

She was driving last Friday on her way to Cincinnati
On a snow white Christmas Eve going home to see her Mama and her Daddy
With the baby in the backseat. Fifty miles to go and she was running low on faith and gasoline.
It'd been a long hard year
She had a lot on her mind and she didn't pay attention
She was going way too fast before she knew it she was spinning on a thin black sheet of glass
She saw both their lives flash before her eyes
She didn't even have time to cry. She was so scared. She threw her hands up in the air
Jesus, take the wheel. Take it from my hands 'cause I can't do this on my own
I'm letting go, So give me one more chance to save me from this road I'm on.
Jesus, take the wheel

It was still getting colder when she made it to the shoulder and the car came to a stop.
She cried when she saw that baby in the backseat
Sleeping like a rock. And for the first time in a long time
She bowed her head to pray, she said I'm sorry for the way I've been living my life
I know I've got to change so from now on tonight,
Jesus, take the wheel, take it from my hands 'cause I can't do this on my own
I'm letting go so give me one more chance to save me from this road I'm on

Oh Jesus, take the wheel
Oh, I'm letting go so give me one more chance.
Save me from this road I'm on
From this road I'm on
Jesus, take the wheel
Oh, take it, take it from me
oh, oh, oh wooh

Wednesday, March 16, 2016

Pamit

Post ini terinspirasi dari lirik lagu Tulus terbaru yang berjudul "Pamit". Lagu ini bercerita mengenai sepasang kekasih yang akhirnya harus berpisah karena memiliki tujuan berbeda. Di akhir lagu, liriknya berkata: "Izinkan aku pergi dulu, yang berubah hanya tak lagi kumilikmu. Kau masih bisa melihatku. Kau harus percaya, kutetap teman baikmu."

Dalam konteks kehidupan, menurutku, diri kita bukan milik diri kita sendiri. Dalam keluarga, kita berusaha memberikan kasih kepada anggota keluarga yang lain. Dalam kehidupan sosial, kita berusaha memenuhi aturan yang berlaku agar dapat menyesuaikan diri dan berkarya dalam lingkungan. Dalam kehidupan bermasyarakat, kita ada untuk membantu orang lain yang kesusahan. Itu hanya sebagian contoh kecilnya.

Kita memang ada bukan hanya untuk diri sendiri, namun bukan juga berarti kita milik pihak lain sepenuhnya. Terkadang tuntutan satu pihak dengan pihak lain datang bersamaan. Alangkah baiknya kalau tuntutan tersebut dapat kita penuhi dalam waktu yang bersamaan sesuai dengan porsi yang dibutuhkan. Kita harus memilih. Tanpa bermaksud mengecilkan pihak manapun, kadang ada pihak lain yang lebih membutuhkan kita dibanding pihak lainnya sehingga kita harus pergi meninggalkan suatu tempat. Pada masa itulah, kita akan 'pamit' untuk pergi ke tempat lain.

Ini arti pamit yang aku temukan di KBBI:  

pamit/pa·mit/ v permisi akan pergi (berangkat, pulang); minta diri;

Pamit berarti meminta diri karena akan meninggalkan suatu tempat. Orang yang pamit bermaksud hendak pergi dari tempat tertentu menuju ke tempat lain. Pamit dilakukan sebagai salah satu cara menghormati tempat lama kita.

Setelah pamit, bukan berarti kita melupakan dan tidak akan pernah kembali lagi, kan? Bersabarlah. Aku pasti kembali. Saat ini, ada tempat yang lebih membutuhkan kehadiranku dan aku harus memilih. (Lebih tepatnya, aku tidak punya pilihan lain)

"Izinkan aku pergi dulu, yang berubah hanya tak lagi kumilikmu. Kau masih bisa melihatku. Kau harus percaya, kutetap teman baikmu."

Aku pergi. Aku pamit.

Monday, February 29, 2016

Kesabaran 29 Februari

Banyak keuntungannya ya ternyata puasa sosial media itu. Belakangan ini aku tersadar mengenai kesabaran karena selama ga buka medsos rasanya gatel banget pengen tau update temen-temen secara instan aja. Ga usah nanya ke orangnya langsung. Sekarang kalau mau tau, harus usaha nanyain satu-satu. Dipikir-pikir lagi, lebih baik seperti itu sih jadi bisa punya deeper conversation dibandingkan dengan hanya tau dan kasih emote icon love, laugh, frown, dsb di moment mereka. Untuk sampai melakukan hal itu juga butuh kesabaran.

Dulu, aku pikir aku udah sabar, tapi ternyata belum. Baru tersadar bahwa aku dulu terlalu cepat mengharapkan sesuatu settled. Idealis yang kurang realistis. Maksa kalau semua harus oke sesuai dengan yang aku pikirkan. Kenyataanya pikiran aku gak semuanya oke kok. Terus di masa-masa ini, aku lebih banyak refleksi tentang apa yang udah terjadi dalam hidup aku dan hidup orang lain. Aku bisa liat bagaimana orang lain melewati masalah-masalah yang mereka hadapi. Mereka yang pernah mengalami kegagalan, baik atas kesalahan sendiri maupun karena kesalahan orang lain, tetapi tidak menyerah, merekalah yang benar-benar tau apa artinya kesabaran.

Begitu juga dengan kesuksesan. Sering kali kita berharap ingin cepat untuk mendapatkan apa yang kita inginkan . Ini itu semua harus selesai. Kalau enggak sesuai terus stres seakan-akan gak ada jalan keluar lagi. Ternyata gak seperti itu kok. Ga ada jalan pintas untuk menuju kesuksesan. Perlahan-lahan kita naik anak tangga, kadang kita lelah dan berhenti sebentar. Tidak apa-apa. Kadang kita melihat orang lain sudah jauh ke atas. Kadang kita lupa kalau masih ada orang di belakang kita. Kadang kita juga lupa memberikan tangan kita untuk mereka yang jatuh di samping kita.

Segala sesuatu indah pada waktunya. Sama dengan hal-nya tanggal 29 Februari yang hari ini muncul. Dia pun sabar menunggu gilirannya untuk tiba setiap empat tahun sekali.

Saturday, February 27, 2016

Lent season

In this lent season I decide to fasting from social media like path, Facebook, Twitter, and Instagram. Can't fasting with this blog because I follow many inspired bloggers so I don't want to stop read their post. I try to change my time of open the social media into praying and remembering God's sacrificed for us.
So far in 18th day of fasting I amazed how God can control His heart to be focused to The Father only. and with 3 last distractors from the evil, He still faithful. Wow.. Amazing! That's the first thing I got from this fasting. Realized how powerful God to remain faithful.

Second, I believe that everything comes from God, by God, and for God. Including feelings. I realize what He put in my heart in this early year is to glory His name. He gives, He takes. Even if I have to let go something or maybe someone, I believe I don't lose His promises to me.

Third, thank God, because of the feeling, I can realize that the insecurity on me which sometimes killing me and makes me looked like a fool. I pray that God gives me the courage to do what I need. To give Him back what He has given to me first.

Hoping in the rest of the lent season, God can teach me to trust Him more and to be still in His presence. Not only in words but also with my whole heart, understanding, and soul.

Monday, February 8, 2016

Beyond believe: unmeasureable love

Sejak kapan 2 + 5 bukan sama dengan 7?
Sejak kapan 2 + 5 dapat cukup untuk 5000 orang.
Sejak Tuhan yang memberkati 2 + 5 tersebut, bahkan surplus 12.

Sejak kapan 2 dinar menjadi uang terbesar di dunia ini?
Ketika seorang janda memberikannya dengan sepenuh hati kepada Tuhan.

Kenapa orang yang bekerja dari pagi, atau siang, atau malam, memperoleh upah yang sama?
Tuhan yang menentukan upah setiap orang menurut kemurahan hatinya.

Sejak kapan hukuman mati yang dibuat oleh manusia dapat diganti dengan kemerdekaan hidup tanpa syarat?
Tuhan membiarkan perempuan yang berzinah itu tidak dihukum sesuai dengan hukum yang lama.

Kenapa penjahat yang seumur hidupnya dapat masuk surga hanya dengan satu kalimat, "ingatlah aku."?
Tuhan melihat hati penjahat itu.

Sama seperti peristiwa-peristiwa di atas, terkadang aku merasa hanya memiliki sedikit saja dan tidak berarti. Harusnya aku dapat melihat siapa yang bekerja, bukan siapa aku. Pikiranku terkadang terlalu kecil untuk mempercayai perbuatan Tuhan yang besar. Setiap hari aku harus berdoa, "Tuhan, tolonglah aku yang kurang percaya ini."  

1 Korintus 2: 9
"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.

Saat ini, aku menyadari bahwa yang harus aku lakukan adalah mengasihi Dia. Itu berarti menggunakan apa yang Tuhan sudah percayakan kepadaku untuk membawa orang lain mengalami kasih-Nya. Aku harus lebih mempercayai apa yang Tuhan katakan dibandingkan dengan apa yang hatiku katakan. Aku harus lebih  mempercayai kebenaran Tuhan daripada pikiran-pikiranku sendiri.

Psalm 103: 1-5 (KJV)
Bless the Lord, O my soul: and all that is within me, bless his holy name.
Bless the Lord, O my soul, and forget not all his benefits:
Who forgiveth all thine iniquities; who healeth all thy diseases;
Who redeemeth thy life from destruction; who crowneth thee with lovingkindness and tender mercies;
Who satisfieth thy mouth with good things; so that thy youth is renewed like the eagle's

Friday, January 15, 2016

Skyscraperland Depolicez City (Season 3)

- Based on True Story

After the first and second city in the Skyscraperland, finally I arrived in the third city called The Depolicez City. A lot of friendly people there! And my duty is to help 'The Squadez" to secure the City from people who wants to destroy Skyscraperland. Some people wants to steal, murder, and other evil things in the Depolicez City.

Yesterday, some terrorists from other planet came to Skyscraperland. They threw some bombs into a coffee shop and tried to kill 'The Squadez' in Depolicez City. The bad news is some citizen were passed away :(
On the other hand, I am so proud of The Squad because they can overcome that unexpected moments.

God forgive - The Squadez of the Depolicez City don't!

alone and lonely.

Semakin tua dan dewasa, aku semakin menyadari betapa sulitnya menerima "it is what it is". Apalagi jika tidak sesuai dengan pemiki...