Saturday, May 28, 2016

Pantai Goa Cina

Bulan April yang lalu aku masih berada di Lawang, menjalani praktek psikologi profesi. Di sela-sela kesibukan dan kerja keras, aku bersyukur punya teman-teman yang senang bermain juga. Work hard, play hard, mereka bilang. Salah satu akhir pekan, hampir semua teman memutuskan untuk main ke pantai.

Perjalanan dari Malang ke pantai cukup panjang. Empat jam saja. Melewati empat hutan yang terjal-terjal. Untungnya kami pake bantuan waze/ google map jadi tau kalau di depan ada belokan atau nggak. Kalau gak pake bantuan itu agak susah untuk liat jalan di depan ada belokan atau enggak (apalagi malam). Di jalan agak horor juga sih karena beberapa kali hujan. Di sisi lain, pembiasan cahaya matahari dari air hujan itu membuat ada pelangi dan kita bisa liat pelangi itu dari dekat. Pelanginya terlihat besar dengan warna-warnanya yang transparan. Keren banget! 

Awalnya mau ke Pantai Sendang Biru, tapi ternyata itu kayak pelelangan ikan. Gak ada tempat untuk santai-santai. Akhirnya kita putuskan untuk ke Pantai Tiga Warna. Ternyata kesiangan kalau ke Pantai Tiga Warna. Setelah tanya-tanya sana sini dan searching di google, ada pantai yang cukup dekat dari lokasi terakhir, yaitu Pantai Goa Cina. 

Empat jam perjalan itu wort it banget. Pantainya masih sepi. Harta karun tersembunyi di Indonesia! Pemandangannya indah banget. Pas pertama kali sampai, aku langsung ingin lari di sepanjang bibir pantai. Teman-teman yang lain juga excited banget. Kita semua langsung mencoba mengabadikan moment-moment itu dengan cara masing-masing, tentu saja salah satunya dengan foto!








Kita menghabiskan waktu kira-kira sekitar 3 jam di sana. Akhirnya, kesampaian juga ke pantai setelah dari tahun lalu mau ke pantai tapi gak terwujud. Sebelum pulang, aku mengambil waktu sebentar untuk bersyukur kalau aku bisa menikmati indahnya buatan Tuhan. Aku juga secara resmi memutuskan untuk membuang semua bitter taste yang tertinggal di hati aku. Ah, lega sekali setelah pulang dari pantai.

Kami tiba di asrama sekitar jam 11.00 malam, yang berarti melewati jam malam. Sebelumnya malah gak tau ada jam malam. Jadinya harus berurusan dulu dengan mas-mas yang menjalankan tugasnya itu (satpam). Setelah itu, kita semua akhirnya bisa tidur nyenyak :) Terima kasih, Tuhan.  

Wednesday, May 11, 2016

Hari yang indah untuk diingat

Aku takjub saat aku melihat hampir 60 hari kebelakang dimana aku melewati hari-hari yang berat. Sebenarnya kalau dipikir-pikir, hari berat itu sudah dijalani lebih dari 60 hari. Yang membuat 60 hari ini terasa berbeda adalah aku berada di tempat asing. Aku bersyukur di tempat asing ini aku bersama orang-orang yang tidak asing meskipun diantaranya masih terasa asing. And everything's going well so far. Sebenarnya sempat ada kekhawatiran apa yang akan terjadi di tempat ini, untungnya selalu ada yang mengingatkan, "God will provide whatever you need in the new place. All you have to do is believe." Hal itu dapat menjadi pegangan aku ketika aku mulai khawatir. Banyak hal-hal aku pikir aku tidak bisa tetapi dapat terjadi. Dan aku bersyukur untuk hal itu.

Di tempat ini, kali pertama juga aku merayakan ulangtahun tanpa keluarga. Hmm.. Rasanya? Tentu saja berbeda. Tuhan memang unik dan sulit ditebak. Tuhan dapat mencampur-campur semua rasa. Pahit, manis, sedih, dan senang menjadi satu sehingga tidak ada kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan ini. Yang pasti aku bersyukur berkat Tuhan tidak pernah habis dalam hidup aku. Siapa sangka, aku dapat kado ulang tahun yang aku rasa I don't deserve it, Lord. Merayakan ulangtahun di Bali bersama teman-teman terdengar sangat tidak buruk bukan? Apalagi dapat menginap di salah satu hotel di daerah Seminyak tanpa mengeluarkan uang sepeserpun. Diundang untuk makan malam oleh salah satu teman di Bali untuk merayakan ulangtahunnya juga terdengar menyenangkan. Pulang dari Bali, disambut oleh teman-teman di Asrama yang juga sangat perhatian dan loveable sekali. Terima kasih atas hiasan tempat tidurnya ya :) Masih banyak lagi berkat-berkat Tuhan yang aku gak sangka aku terima dan aku sangat berterima kasih akan hal itu.






Meskipun saat ini aku gak bisa bersama keluarga aku, aku percaya doa mereka selalu menyertai aku. Begitu pula dengan aku, doaku selalu bersama papa, mama, kaka abang, Joel dan Kaleb.


Di ulangtahun kali ini, aku juga punya wish. My very own wish... :)


Mazmur 139:14
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dashyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat dan jiwaku benar-benar menyadarinya.






alone and lonely.

Semakin tua dan dewasa, aku semakin menyadari betapa sulitnya menerima "it is what it is". Apalagi jika tidak sesuai dengan pemiki...