Wednesday, August 1, 2018

Melodi di Studio

HAH! BAHAGIA BANGET!!

Masih jelas dalam ingatan ketika aku masih kos di Karet Sawah pada awal sekolah S2. Aku mulai serius dalam berlatih bernyanyi karena...... Orang-orang di sekitarku katanya pusing kalau dengar aku nyanyi padahal aku sangat menikmati kegiatan itu. Dulu pas aku main band sebagai pianis, sesekali aku ikut bernyanyi, dan sanga vokalis menghadapkan wajahku sambil bicara: "Yaya, kamu main piano aja ya" (Majas apa yang dia ucapkan?). Meskipun aku bisa main piano, aku tone deaf kalau pas nyanyi. Aneh kan. Hahaa.. Ya, aku pada dasarnya peduli dengan telinga-telinga mereka yang mendengar aku bernyanyi. Aku membulatkan niatku untuk berlatih bernyanyi. Sebenarnya dulu aku pernah latihan selama 2 tahun di salah satu Studio Musik di Bogor, tapi sayangnya... hmm.. tidak banyak berubah ya. Serius. Aku sampai hampir putus asa. Akhirnya aku mulai searching di internet "Teknik bernyanyi". Aku latihan sendiri, entah bener apa tidak apa nada yang aku nyanyikan. Aku juga sampai beli CD Rekaman Latihan Vokal milik Indra Aziz (Coach Vocal yang keren itu). Akhirnya, aku ambil kursus di Jakarta. Memang jauh lebih malah biayanya tapi worth it! Dalam waktu 3 bulan aku bisa vibra. Aku berlatih lagu-lagu Jazz yang jadul gitu. Aku sangat enjoy. Sedihnya, pelatih vokalku itu meninggal dunia setelah kira-kira setahun aku mengenalnya.

Singkat cerita, aku jarang latihan vokal tapi aku sering sekali bernyanyi. Tiada hari yang aku lewati tanpa bernyanyi. Aku ingin sekali latihan nyanyi sama Mba Bertha dan Mas Indra Aziz atau sama Mas Indra Lesmana. Wah keren sekali pasti yaaa.., tapi pastinya biayanya juga luar biasa dong ya. Beberapa hari yang lalu, tetanggaku yang merupakan salah satu founder Studio Music Live di Jakarta yang cukup besar memposting Latihan Improvisasi bersama Mas Indra Aziz. Aku langsung hubungin contact person-nya, sambil penasaran biayanya. Deg-deg-an gak bisa bayar. LOL. Ternyata masih terjangkau! Aku happy banget!! Aku langsung daftar setelah memastikan itu bisa untuk semua level, secara aku masih B aja nyanyi-nya, takutnya nanti roaming di sana dan malu-maluin. Semenjak hari itu, aku sangat menanti-natikan hari latihan.

Tibalah hari latihan. Aku bertemu dengan seorang wanita yang ternyata backing vocal Raisa. WHAT?? Aku juga berkenalan dengan salah satu penyanyi untuk ASIAN GAMES. WHAT?? Aku juga satu kelas dengan penyanyi "diatas rata-rata" yang mengisi di Festival JAVA JAZZ. WHATT?? Peserta yang lain juga ada yang pelatih vokal dengan kekhususan bidang bernyanyi theatrical. WHATTT? Aku tidak pernah membayangkan bisa berlatih vokal dengan mereka semua. Seorang aku. *lalupingsan*

Ya, hari itu menambah melodi mayor dalam hidupku. Aku senang sekali dan berharap bisa latihan bersama. Semenjak hari itu juga aku berpikir. Semisal aku bisa jadi jago bernyanyi, aku mau pakai untuk apa ya? Dimana? Pertanyaan itu juga yang memunculkan keraguan. Yah, tapi biarlah ini semua menjadi proses.









alone and lonely.

Semakin tua dan dewasa, aku semakin menyadari betapa sulitnya menerima "it is what it is". Apalagi jika tidak sesuai dengan pemiki...